Kamis, 24 April 2014
Aku kembali ke kampus UI, masih dalam rangkaian acara 12th Journalist Days untuk mengikuti acara seminarnya. Kali ini aku
berangkat lebih siang daripada saat training
kemarin. Aku berangkat pukul enam lebih sepuluh menit dari rumah, lalu
menaiki kereta pukul tujuh. Sampai di Stasiun UI—pukul delapan lebih dua puluh
menit, aku duduk termenung di halte UI. Gedung acara kali ini di Auditorium
Fakultas Ekonomi UI, tetapi aku belum pernah ke tempat tersebut. Namun
setahuku, letak kampus yang biasa disebut FEUI ini tidak jauh dari Gedung Pusat
Studi Jepang UI, lokasi training kemarin.
Aku berjalan dari Stasiun UI, dibawah rindangnya pohon-pohon yang menjulang
tinggi dan tumbuh lebatnya. Meski demikian, panasnya matahari tetap terasa oleh
kulitku.
Ku kira gedungnya dekat, makanya aku lebih memilih jalan kaki, tapi
ternyata—
Aissshhh, kakiku langsung lecet (kebetulan aku
memakai sepatu sandal yang pas di kaki). Benar-benar terasa membakar kulit!
Ditambah aku dikerjai dua orang pria menaiki sebuah vespa yang menegurku secara
tiba-tiba dari belakang.
Menyebalkan memang, tapi ya—lumayan lah, menikmati indahnya pemandangan
sepanjang jalan sedikit meredakan kejengkelanku.
Sesampainya di depan kampus FEUI, haaaahhhh! Akhirnya! Aku bernafas begitu
senang—lelah lebih tepatnya. Mataku tertuju pada sebuah pos satpam di pintu
masuk kampus. Aku bertanya padanya letak Auditorium tempat diselenggarakannya 12th Journalist Days. Telah ku dapati jawabannya,
aku segera menuju tempat yang dituju.
Eeeiittss, tapi tidak langsung ke tempat itu dulu!
Sebuah kolam di tengah-tengah kampus dengan logo UI di tengahnya menjadi
pusat perhatian pertamaku. Di pinggirannya terdapat beberapa bangku taman,
lumayan untuk ngaso-ngaso hehehehe
Puas aku merilekskan mata dan kaki disini, aku segera menuju ke meja
pendaftaran, dan aku mendapat goodie bag hijau
yang isinya terdapat sedikit cemilan dan alat tulis.
Sudah registrasi, lanjut!
Terdapat karpet merah tergelar rapi memanjang, menaiki tangga. Ah, ternyata
ruangannya ada di lantai dua!
Sampai di lokasi, aku segera memasuki ruang auditorium tersebut. Rasanya
seperti mau menonton di bioskop! (Ini sih
aku-nya saja yang agak ndeso
hshshshshs)
Aku duduk di bangku paling atas,
menurutku ini tempat yang paling strategis untuk melihat para mentor dengan
jelas!
Tak di sangka, aku akhirnya berkenalan dengan seorang kakak mahasiswa dari STAN! Bayangkan, STAN!! STAAAAAAAAAAAANNN!!
Itu tuh kampus yang terkenal dengan teknis perkuliahannya yang—WOW itu—
Namanya kak Han, mahasiswa Akuntansi STAN semester dua. Jauh-jauh datang
dari Surabaya untuk menuntut ilmu di Jakarta—di kampus yang gak sembarangan orang bisa masuk ke situ—
Aku sempat bertanya-tanya banyak hal ke dia, mulai dari kampusnya,
pengalamannya dan lainnya. Menarik, mengapa? Karena—dia seumuran denganku
ternyata!! T................T
Tapi karena itulah, aku semakin tertarik padanya. Mungkin karena perbedaan umur kita yang hanya berbeda beberapa bulan
saja kami merasa enjoy dan topik
pembicaraan kita yang nyambung.
Pokoknya, ini sungguh luar binasa.
Lanjut ke rangkaian acara inti,
Seminar kali ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama topiknya tentang ”Politik Sebagai Komoditas Jurnalistik” dengan para mentornya yaitu:
Bapak
Budi Setyarso dari majalah Tempo,
Bapak Philip Vermonte dan Bapak Wiman Witular.
**Saat sesi pertama berlangsung, aku
tidak memegang HP sama sekali karena terlalu serius jadi tidak sempat
mengabadikan moment ini /nangis guling guling/
Di akhir sesi pertama sempat dibuka untuk tiga pertanyaan, sayang aku masih
belum beruntung pffftt
Akhirnya sesi pertama selesai, saatnya ishoma!
Pertama, kita makan siang. Menu lunch
kali ini sama seperti hari pertama—nasi uduk dan ayam goreng dengan sambal
terasinya yang—gurih gurih nyoy~
Sambil menikmati makanan, aku dan kak Han asyik melanjutkan cerita-cerita. Dan
perbincangan makan siang kami ditutup dengan tulang ayam yang tumpah ke bajuku
-_-
Oke,
Aku sekarang bau ayam /tunjuk tangan dan bajuku/ ya sudah lah, akhirnya kami segera bergegas ke tempat wudhu yang
letaknya tidak jauh dari auditorium. Alhamdulillah,
ternyata ada sabun disini!
Langsung saja, ku bubuhi sabun ke tangan dan ke ujung helai bajuku yang
terkena tulang ayam tadi. Setelah semuanya sudah bersih, aku segera berwudhu
dan melaksanakan shalat.
Selesai~
Kami pun keluar dari mushalla
dan—masih ada satu setengah jam lagi!
“Enaknya kita kemana dulu
ya?”
Ujar kak Han sambil mengajakku ke pintu keluar gedung FEUI. Hm, sepertinya
aku tahu apa maunya hshshshshs
Dia sempat ingin mengajakku ke perpustakaan UI, tapi takut waktunya tidak
cukup karena seminar sesi dua dimulai jam setengah dua siang. Tapi aku sih it’s okay saja, soalnya aku juga
belum pernah ke sana sih hehe..
Akhirnya aku mengajak kak Han ke halte bis tepat di depan gedung FEUI.
Biasanya banyak bis-bis kuning yang akan berhenti di setiap halte yang tersebar
di masing-masing fakultas. Dan, benar saja—satu demi satu bis kuning melintasi
depan kami, tapi? Ahaha! Kita tetap duduk manis di halte sambil di dalam hati..
“Naik ga ya? Naik ga ya?
Aduh, naik ga sih?”
Dan jawabannya?
YAP! Kita tidak naik! Hahahaha! Soalnya kami takut waktu tempuh ditambah narsis-narsisannya tidak cukup nantinya.
Hingga akhirnya kita sepakat untuk pergi ke perpus UI setelah seminar selesai.
Lanjut!
Akhirnya jam di ponsel ku menunjukkan jam satu lebih tujuh belas menit.
takut terlambat, kami segera memasuki kembali auditorium walaupun masih tiga
belas menit lagi. Benar saja, di dalam auditorium masih begitu sepi. Tapi, bodo amat! Kita duduk di bangku pertama
sambil memainkan ponsel kami masing-masing.
Dan tidak lama, MC dari acara
tersebut kembali membuka acaranya. Yap, kali ini adalah sesi kedua dari
rangkaian acara seminar hari ini. Para mentor-mentor kali ini pun tidak kalah cucok nya, lho! Mereka adalah Bapak
Indra Jivilian, Bapak Mustaqim, Bapak Edi Hidayat dan Bapak Boni Hargens.
Seru, bikin semangat! Kenapa? Karena di tengah perbincangan mereka sering
‘berdebat’ satu sama lain. Kami sebagai penonton pun ikut terbawa suasana,
bahkan sesekali tertawa melihat tingkah bapak-bapak super genius itu!
Hahahahaa!
Hum, sekarang saatnya sesi tanya jawab lagi! Kali ini terbuka untuk enam
penanya. SAYANG SUNGGUH SAYANG lagi-lagi aku tidak dapat kesempatan untuk
bertanya! Huaaaaaa!!! /jedotin kepala ke tembok/
Tapi tak apa lah, mungkin di acara tahun depan aku bisa mendapat
kesempatan. Hum—
Akhirnya, tepat pukul empat sore acara 12th
Journalist Days 2014 secara resmi
ditutup! Sampai bertemu di 13th Journalist
Days 2015~!!!!
Semua peserta seminar pun berbondong-bondong keluar dari auditorium,
selanjutnya antrean panjang terjadi dari tangga hingga meja registrasi. Yap,
kami semua ingin mengambil sertifikat!! Ah!! Ini yang ditunggu-tunggu!
Dan, ah! Ini dia! Dua buah sertifikatnya!!
Perjalanan aku dan kak Han tidak selesai sampai event itu saja, setelah kami mengambil sertifikat kami segera berfoto-foto ria ke Perpustakaan UI. Yeah~ kak Han menghasutku untuk segera kesini. Kebetulan juga aku belum pernah sih www.
Aku benar-benar takjub bin
tercengang binti binti binti---- tan /? Pokoknya, UI IS ASEM! eh, maksudnya
awesome hehe.. Gimana saya ga kayak
begitu, wong ini perpustakaan atau
mall, ASLIH GEDE PAKE BANGET! /gausahnorak
Tak terasa nih, waktu sudah
semakin sore dan hamper mendekati maghrib. Kami segera pulang dengan destinasi
yang berbeda, kak Han ke stasiun Pondok Cina sedangkan aku ke stasiun UI. Kami berpencar,
ahh dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan~ But I’d like to say thanks to you, Han-senpai, who accompanied me
for a long day! Hope that we will meet
again in the next time! Aaamiiin!
Sambil menunggu bis datang, aku iseng-iseng foto jalanan XD
Sambil menunggu bis datang, aku iseng-iseng foto jalanan XD
Suasana jalan di depan halte Perpustakaan UI
Alhamdulillah, tepat pukul 19.42 aku tiba di rumah! /boboan/
Hikmah yang dapat aku petik dari
kegiatan kali ini:
1) Alhamdulillah, Allah telah memberiku satu lagi
seorang teman yang baik, yang menemaniku sepanjang hari tanpa membuatku
sedikitpun bosan dan marah.
2) Satu lagi pengalamanku bertambah, membuatku
berani bicara dan yakin akan segala sesuatu.
3) Narsis-narsisan itu seru loooh XD /jduak /abaikan
3) Narsis-narsisan itu seru loooh XD /jduak /abaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar