Welcome, (little) Tokyo! Yeah! Akhirnya, kini saat saya mengunjungi sebuah acara yang, katanya orang-orang sih lu bukan otaku kalau enggak kesini! Ya, acara event jejepangan terbesar di Jakarta ini rutin diadakan tiap tahun bertepatan dengan musim panas di Jepang. Lima tahun acara ini, saya baru pertama kalinya datang. Hahahaha! Karena tahun-tahun kemarin saya takut pergi-pergi sendirian. Tahun sekarang kan udah gede, kayaknya, jadi masa ke jakarta aja takut www.
Oke, perjalanan
dimulai pukul 6 di Stasiun Bekasi. Awalnya saya berangkat bertujuh, bersama
teman satu sekolah saya. Eh, giliran udah sampai di tempat, mereka malah
ngebolos ke dalam Mall Blok M Square dan akhirnya pulang mendahului saya. Oke,
sakitnya tuh disini memang.
Ya sudahlah, the event must go on. Saya menikmati
rentetan acara siang ini sendirian. Oke, SENDIRIAN.
Menyedihkan memang, kelihatan sekali kejonesan saya disini. Tapi saya berusaha
untuk tetap tatakae menghadapi semua
ini.
Uhm, sesampainya
saya di TKP, beginilah nampak adanya. Membludag!
Benar-benar ramai bukan main. Saya sempat diam sesaat, antara harus tetap jalan
atau ikut teman saya pulang—eh, masa iya pulang???
Aaaaaaa, atsui naaaa~! Suhu Jakarta memang tidak
dihiraukan lagi (panasnya), ditambah kerumunan orang yang sungguh membahanah
jumlahnya. Sekali lagi, tatakae!
Daripada bete, mending kita explore TKP dulu~
Daripada bete, mending kita explore TKP dulu~
Oh iya, agenda
saya hari ini tidak hanya datang, lihat-lihat lalu pulang. Disini saya juga
memiliki agenda spesial yeeaaahhh~ Siapa yang tidak penasaran kalau kita punya
teman dumay lalu mempunyai hobi yang
kurang lebih sama, terus ketemuan? Ehm, buat saya ini satu hari yang paling
saya nantikan dalam hidup saya. Karena selama ini saya hanya memiliki teman
dari social media saja, walaupun
teman sekolah juga gak kalah (lebih sedikit) juga.
Karena ketidaknotisan
raga ini di kehidupan nyata, akhirnya socmed
menjadi pelampiasan—dalam arti pertemanannya. Saya iseng-iseng berkenalan, just
iseng! Oke, cuman iseng. Lho, lama-lama makin banyak dan banyak orang-orang
yang saya kenal lewat jalur pintas ini. Whoa, mereka semua berasal dari
berbagai daerah di Indonesia. Ya, masalahnya, kita semua berada dalam kepungan
izin orang tua dan surutnya keuangan pelajar hari gini, jadi yang bisa ketemuan
cuman yang rumahnya deket-deket aja.
Tak apa, sama
sekali tidak menyurutkan saya untuk bertemu dengan mereka semua. Dan, satu lagi
yang saya tidak menyangka, aslinya mereka itu lebih gila dari yang terlihat di
dalam tulisan mereka. Sekali lagi, GILA.
Baiklah, dari
sini, saya mendapat satu hidayah, ternyata saya tidak sendiri.
Inilah bukti dari kegilaan kita, narsis on the way. Yap, kami ber selfie ria di tengah jalan. Kurang gurih apa coba.
Ah, baiklah, saya
akan sedikit memperkenalkan satu-satu dari wajah yang nampak di foto itu—tapi tidak
termasuk para figuran di belakangnya.
Dari kiri,
namanya Faza. Saya lupa dia kelas berapa yang jelas dia kouhai saya. Jujur, saya kaget, suaranya benar-benar bikin sakit
kuping kanan beserta kiri. Haha, not
gomen!
Dan yang
selanjutnya, ehm, itu saya. Skip saja oke.
Nah, ini dia,
paling ‘ganteng’ dari makhluk yang ada (di foto ini). Yap, dia dikenal dengan
nama Eki. Kalau kalau saya perjelas namanya aslinya, pasti kalian bakalan
bingung kenapa dia dipanggil demikian. Hm, dia sepantaran sama saya, sama-sama
baru lulus, calon mahasiswa di Telkom University. Katanya sih gitu.
Lanjut, nah yang
terakhir, yang paling imut diantara kami, namanya Odi. Dia juga baru lulus SMP.
Masih bambang dengan kelanjutan pendidikan SMA nya. Ya, saya doakan
yang terbaik ya, nak.
Oke, sebenarnya
ini hasil jepretan bukan seratus persen asli Faza yang foto. Di balik tablet ini terdapat seonggok makhluk
lagi, namanya Aldy. Haha, entah lagi kesambet apa dia, sampai gamau bareng selfie. Ya, mungkin kali ini dia mau jaga
image alias—menutupi kegilaan yang ia
derita.
Di tempat
terpisah, saya juga bertemu dengan satu lagi orang yang saya kenal di socmed, namanya Afi. Saya ada fotonya
tapi ngeblur -_- Menurut saya, dia orangnya jahil, diam-diam dia banyak banget
ambil foto colongan muka saya. Ini dibuktikan dengan segabreg foto yang ia kirimkan lewat twitter keesokan harinya. Oke, lupakan saja tragedi ini.
Selain dia, saya
juga bertemu dengan empat orang lainnya, ada Angga-senpai, Nadya, Sei dan Leda.
Kesemua orang yang saya temui ini pure
kenal 100% lewat socmed. Dan kami
semua merasa tak canggung mengobrol secara langsung.
Sudah dari situ, kami sempat berkumpul sesaat
hingga akhirnya kami kembali terpisah. Ya, dari keberangkatan awal ada tujuh
orang lalu sendirian kemudian berlima, bertambah lima lagi dan akhirnya
sendirian lagi. Siklus hidup jones.
Akhirnya, maghrib
pun tiba. Saya menuju ke terminal Trans Jakarta menuju Kota dan kembali ke
Stasiun Bekasi.
Oh iya, saya juga membawa beberapa oleh-oleh dari sini!
Oh iya, saya juga membawa beberapa oleh-oleh dari sini!
Hikmah yang dapat
di ambil dari event ini :
11 )
Belajar
bertahan hidup di tengah banyaknya massa
22 )
Belajar
untuk mempertahankan uang saat event
besar menerjang negara kita
33 )
Bertemanlah
dengan cara yang tidak biasa /?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar