The Japan Foundation, buat kamu yang ngefans sama anything about Japan, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Ya, pusat studi dan budaya Jepang yang berlokasi di Sudirman, Jakarta Selatan ini sangat aktif dalam mempromosikan tentang Jepang ke seluruh dunia, khususnya di Indonesia, termasuk membuat berbagai event dan seringkali menjadi sponsor besar.
Kali ini, tepatnya tanggal 21 Juni 2014, saya bersama dua orang teman saya, Salwa dan Siti Maesaroh,
mendapat kesempatan dari guru Bahasa Jepang sewaktu SMK untuk datang ke tempat
ini. Walaupun saya sudah bukan siswa SMK a.k.a baru lulus, tapi kesempatan
tidak datang dua kali. Hahaha! /plak /plok
Disini, saya beserta dua orang teman saya dan puluhan peserta dari beberapa
sekolah di Indonesia berkumpul untuk belajar bahasa Jepang bersama. Wah, kaget
bukan main! Ternyata dari sekian peserta, ternyata hanya kami bertiga yang
bukan pelajar _(:”D Tapi tidak apa, karena perbedaan umur kita yang tidak
terlalu jauh jadi tidak terlalu canggung. Apalagi jika para Weeaboo menjadi satu, ya, jangan bayangkan
bagaimana kami saat itu.
*Weeaboo – sebutan untuk
orang-orang yang sangat menyukai hal-hal yang berbau Jepang, tapi jangan
samakan Weeaboo dengan Otaku, karena maknanya berbeda. Dan
sedihnya, banyak orang yang salah mendefinisikan keduanya.
Lanjut!
Selama kurang lebih empat jam disini, kita sangat enjoy disini, belajar bersama, lanjut makan siang bersama dan
diakhiri dengan foto bersama.
Ngomong-ngomong masalah makan siang, nah, apa kalian selama ini pernah makan nasi pakai sumpit? Sudah pernah merasakan sensasi kesabaran di dalamnya?
Inilah bentuk bowl rice sebagai makan siang disini.
Dan inilah wajah-wajah para peserta yang hadir saat berkumpul dalam sebuah ruangan dengan makan siang mereka.
Sudah bisa bayangkan? Kalau belum, silahkan ambil nasi dalam wadah mangkuk kecil lalu ambil sumpit. Gak punya sumpit? Nyolong sana di tukang mie ayam.
Oke skip aja.
Oh iya, seperti yang saya bilang tadi, acara ini ditutup dengan sesi foto bersama. Inilah kami, bersama selembar kertas berupa hasil karya kami dalam menggambar design baju perpisahan.
Untung saja gambar punya saya tidak kelihatan www
Yosh! Dari acara ini, akhirnya teman saya menjadi bertambah! Menyenangkan,
semakin banyak teman yang satu hobi, rasanya seperti dunia milik kita, yang
lain ngontrak :v
Dari kiri : Nadhim, Elmo, saya, Pinku dan Resti
Haaaaaa, ini masih berkaitan dengan perjalanan saya sebelumnya yang bertemu
dengan cyber friend atau teman dunia
maya. Ya, saya dan Saskia (atau lebih dikenal di cyber dengan panggilan Ame) sudah berteman sejak beberapa bulan
lalu. Bedanya dengan pertemuan saya dengan cyber
friend sebelumnya, yang kali ini bisa dibilang KEBETULAN dan TANPA JANJIAN.
Kita sempat lost contact, mungkin
karena kesibukan masing-masing, jadi kita pun tidak tahu bahwa akan
dipertemukan di saat moment yang
tidak pernah disangka-sangka seperti ini!
Mau tahu reaksi kita berdua saat akhirnya menyadari bahwa saya dan Saskia
telah saling kenal?
......kami berpelukan di toilet wanita (karena disinilah pertama kali
kesempatan mengobrol itu ada dan kesadaran itu datang saat ishoma) di tengah
kerumunan peserta lainnya yang sedang antre di dalam.
Oke, moment nya memang enggak banget, tapi inilah takdir hidup
kita berdua /?
Berdasarkan kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa #NoNarsisNoLife
Sekian dari saya.
Oh iya sampai lupa, hikmah dari perjalanan saya kali ini adalah:
1)
Jangan
menunda kesempatan, karena kesempatan datang tak dijemput, pulang tak diantar
/?
2)
Dunia
itu sempit, dunia butuh perluasan lahan, dan jodoh itu datang tak jauh dari
sumber air, karena sumber air sudekat /???
3)
Berhati-hatilah
karena banyak Weeaboo di sekitar kita
Oke, segitu aja! Bye—
Waaah, keren! Seru banget pasti. Hahahaha. :3
BalasHapus