Kemarin, niihh kemariinn, tanggal 31 Agustus, saya baru saja
ber………. Aduh bisa dibilang ‘berpetualang’ ke sebuah tempat yang cukup asing di
sudut Jakarta dan lagi-lagi SENDIRIAN.
Yailaaah Jakarta doing aja, lebay banget.
Yaa, habisnya perjalanan saya kali ini benar-benar HANYA bermodal doa, uang seadanya, mbah google dan beberapa orang yang jadi sasaran kepo saya di sepanjang
jalan.
Ah, begitulah saya, kalau berkeinginan harus dituruti meskipun
harus berjalan sendiri. Menjaga diri di tengah lingkungan yang asing sangat
sulit. Ya takutnya saya diapa-apain gitu
sama orang, kelezzzz.
Oke, Nekat Travelling
kali ini adalah ke studio MTGW Metro TV, Kebon Jeruk. Alhamdulillah, bermodal
mbah Google beberapa hari sebelum
berangkat ternyata terjawab dengan baik. Dan yang lebih ALHAMDULILLAH LAGI, GAK
MACET. Saking tumbennya Jakarta gak macet, saking rajinnya saya sampai depan
gedung Metro TV nya. Hem, saya sampai pukul 8.30 dan keadaan lokasi
benaaaaar-benaaaaaaaar seeeeeeeeeepiiiiiii. Belum ada satupun orang yang
datang, termasuk timnya. Kurang gurih apa coba.
Akhirnya, pak resepsionis gedung menyuruh saya untuk keluar
(kirain mah ya.. ada ruangan tunggu khususnya gituuu /ngarep)
Sepuluh menit kemudian, datang seorang mas-mas berkemeja marun
datang, kemudian tiga orang lagi, lalu satu orang lagi, dan seterusnya. Hingga pukul
10.00 sudah sangat banyak orang berbatik dan berkemeja berkumpul sambil sibuk
sendiri. Dilanjutkan dengan kedatangan para tim berjaket “MTSC” (Mario
Teguh Super Club) beberapa mobil.
Bayangkan, dijemur di luar selama satu setengah jam, dari
yang gak ada orang sampai bejubel, itu super sekali.
Oke, jam setengah sebelas, seluruh orang yang telah menunggu
diluar diperkenankan masuk, mengantre untuk periksa tas dan ambil snack. TAPI
BELUM DISURUH MASUK STUDIO JUGA. Errr, katanya itu snack harus benar-benar
habis dahulu, soalnya studio memang harus steril sih. Itu katanya pak satpam
yang ngomong, bukan saya.
Yaaaaaaaah, disuruh menunggu dan menunggu. Ah, saya lelah
menungguuuuuuu! /boboan I’m free like Princess Syahroni/
HEEE ENGGAK ENGGAK, SAYA GAK BOBOAN BENERAN KOK! Gimana mau
boboan, orang lobi penuh sama orang-orang -_-
Terbukti toh, antusias masyarakat yang ingin menyaksikan Pak
Mario Teguh. Waaah, saya aja sampai speechless masa ahahahhahahaha. Dan saking
padatnya ini tempat, saya mencoba untuk minggir sedikit dan mengabadikan beberapa benda-benda
unik yang saya temui di lobi.
Ada dua buah patung yang sejenis, sebuah kaca berisikan
motto yang ditulis oleh Pak Surya Paloh dan maskot-maskot dari beberapa program
Metro TV.
Oke, akhirnya, tepat pukul 11 siang, kami diperbolehkan naik
ke lantai tiga dan memasuki studio. Haaaaaaaaaaaaaaahhh akhirnyaaaaaa!!!!! Saya
segera masuk agar bisa dapat bangku depan. Alhamdulillah dapat di barisan
ketiga, walaupun gak kebagian dua baris depan yang bisa ikutan polling.
Tak lama pak Mario dan Mas Hilbram muncul dari belakang, wiih
it’s so surprising!!! Sebelum taping gambar, mereka berdua tak canggung untuk
bercengkerama dengan para penonton lho! Jadi cekikikan kami itu bukan hanya
yang NANTINYA bakalan masuk TV, tapi
di belakang layar pun gak habis-habis.
Hemmmmmmm, setengah jam berlalu karena kru nya sibuk sana
sini, akhirnya briefing pun dimulai. Sebentar sih, setelah itu baru deh taping
pertama dimulai!! Aaaaahhh, deg degan bro! Lihat saja, kamera dimana-mana :'v
Jeng jeng jeeeeeeeeeeeeeeeeeng! Akhirnya taping pertama
selesai! Cihuuuuy! Jam setengah tiga acara break
sampai pukul 15.45, cukup untuk shalat Zuhur sampai Ashar dan makan siang. Nah,
tenang saja, dapat makan siang gratis kok! Wehehehehehehee~~
Sudah kenyang, sudah shalat, lanjut taping kedua. Sayang,
sesi kali ini banyak bangku yang kosong di tribun tengah ke atas, padahal buat
yang ikut sesi kedua ini dapat buku gratis lho dari pak Mario! Itu sebabnya
kenapa saya juga mau ikut sesi kedua :’v
Tidak jauh berbeda dengan taping pertama kok, acaranya seru!
Apalagi pas sesi curhatnya kkkkkkkk /dor
Yaaah, sayang saja sih, saya tidak mendapat kesempatan untuk
bertanya, soalnya sistem bertanyanya itu… Sebelum taping dimulai, kru
menawarkan siapa yang mau bertanya, apa pertanyaannya, lalu dicatat oleh kru
dan akhirnya hanya dipilih satu dari sekian banyak penanya. Dan yang bikin JLB PAKE BANGETNYA adalah masing-masing
penanya yang dipilih di kedua sesi taping adalah penonton yang duduk TEPAT di depan saya -____- jadi nanti
jangan heran jika saat sesi pertanyaan di beda episode tapi penontonnya “itu
lagi itu lagi” :’v
Ah sudahlah, skip saja.
Akhirnya taping kedua selesai jam setengah 6 sore. Ya,
keluar dari studio lalu dibagikan buku nih! Hahahaahaa~ Baru pertama kali datang kesini tiba-tiba dapat buku GRATIS uhuhuu~~
Saya pulang…
Tapi….
Ternyata kepulangan saya tidak semulus keberangkatan saya
ternyata.
Ya, ternyata saya baru sadar, jalanan di depan Metro TV itu
hanya satu jalur, dan kopaja yang saya naiki saat berangkat tidak lewat jalan
itu lagi. NAHLOH AJA SAYA BINGUNG BIN CENGO NAIK APAAN.
Akhirnya saya bertemu dengan salah satu penonton MTGW yang
mengajak saya untuk naik mobil angkot. Jujur tadinya saya ragu lho mau ikut
atau tidak, soalnya takut mobil ini tidak mengangkut saya ke stasiun terdekat. Lalu
setelah naik, saya bertanya dengan ketiga ibu-ibu penumpang angkot dan memberi
tahu saya naik angkutan apa saja untuk mencapai stasiun terdekat. Oh iya, yang
membuat saya ragu untuk ikut bersama teman saya itu… ya, dia orang Pondok
Gede dan tidak naik kereta.
………….
………………………….
…………………………………………..
Jujur saya kasihan dengan ketiga ibu-ibu itu, mereka
terpaksa jadi korban kecerewetan saya karena takut salah naik kendaraan :’v
tapi benar-benar saya ingin bilang makasih banyak, meskipun sekarang ketiga
ibu-ibu itu entah dimana keberadaannya.
Oke, lanjut, untuk melanjutkan kendaraan saya harus berjalan
sekitar 500 meter dan tak lama kopaja datang. DAN APES, SAYA SALAH NAIK KOPAJA.
Aduh, entah saya yang kurang nyambung sama sama ibu-ibu di angkot tadi atau faktor
kelelahan atau gimana. Yaaaaah sudahlah, akhirnya kernet kopaja menurunkan saya
di jembatan busway terdekat dan tidak bayar. Saya diajarkan kernet kopaja
tersebut untuk menyebrang dan naik Kopaja 93 ke Stasiun Pesing.
Oke, petunjuk diterima.
Singkat cerita, akhirnya sampailah saya di stasiun yang
namanya agak ambigu wwww namanya Stasiun Pesing. Tidak menunggu lama untuk
menanti kereta tujuan meski dengan dua kali transit di Stasiun Duri dan
Manggarai.
Tepat pukul delapan waktu stasiun Bekasi, akhirnya saya
tiba. Ah, benar-benar bersyukur akhirnya saya dapat menginjakkan kaki di stasiun
tercintah /apa/ sebelum jam delapan malam :”D
Sangat bersyukur, menyenangkan dan cukup letih bin lecet kaki. Tapi dibalik segala peristiwa pasti ada hikmahnya, diantaranya:
1. Berusaha untuk mandiri untuk mendapatkan apapun yang kita mau
2. Kepo itu tidak dilarang selama tidak ada UU tentang pidana atau denda kepo
3. #NoNarsisNoLife
Ahehe cerita yang panjang cieee cieee
BalasHapusciyeee ciyeeee :D
HapusWih asik dong udah nonton dapet buku juga
BalasHapusAlhamdulillah :)
Hapuswahhhhhh, pengen juga nonton mario teguh, tapi yang terpenting itu semua... DAPET MAKAN GRATIS HuaaHuaahuaa
BalasHapusyang penting ongkos sama powerbank jangan ketinggalan mas wkwkwk
HapusWah, asik banget udah meet eh dapat gratisan hoho.
BalasHapus