Assalamu’alaikuum.
Di era saat ini, dimana hukum
alam di Indonesia semakin berat dan menyakitkan. Orang kaya makin kaya, orang
miskin? Sudah tahu jawabannya kan. Katanya pemerintah pro rakyat, tetapi kenapa
pengusaha asing lebih diutamakan? Lihatlah, di awal tahun ini saja iklan dengan
menggunakan model dari luar negeri mulai berdatangan. Semakin makmur saja orang
asing disini, sedangkan rakyatnya sendiri diabaikan.
Kalau ditelusuri lebih jauh
keberadaan orang miskin ini, sekitar 30% diantaranya adalah anak yatim yang
harus putus sekolah karena keadaan. Mereka mencari makan dan hidup
berluntang-lantung di jalan demi mencari rejeki untuk makan siang mereka. Padahal
Islam telah mengajarkan bahwa sebagai umat yang memiliki rejeki lebih, ada hak
orang lain di dalamnya.
sumber: louisperdana.deviantart.com
Bagi kita yang saat ini
bersekolah, bahkan sampai perguruan tinggi, patut untuk mensyukurinya. Kita masih
punya keluarga yang mau menopang biaya hidup kita, menjaga kita, dengan segala
bentuk kasih sayangnya.
Kemarin, saya baru saja
mengunjungi salah satu blog kawancut bernama Chairul Anwar Sinaga, penulis
chairulsinaga.blogspot.com, saya terharu. Melihat keinginan beliau yang begitu
besar untuk membantu anak-anak yatim yang hidupnya serba kekurangan di luar
sana.
“Pun semenjak itu, saya merasa harus jauh lebih bersyukur terhadap kehidupan yang saya miliki. Memang bukan dalam gelimang penuh harta, tapi setidaknya saya sudah merasa cukup manakala memiliki rumah untuk bernaung dan keluarga untuk berbagi kehangatan. Saya juga mengubah wujud syukur tersebut menjadi pelecut semangat untuk belajar dan bekerja lebih keras lagi. Saya bertekad, di masa mendatang saya harus mempunyai karya yang berguna untuk mendongkrak taraf hidup anak yatim dan kawan jalanan. Apapun bentuknya.”
Kak Chairul, saya dukung besar
tekad kamu ini. Memang seharusnya ini yang harus kita semua lakukan untuk
mereka. Tidak ada pengecualian, karena jelas Al-Qur’an dan Hadist mewajibkan
kita untuk membantu mereka. Ketika kita melihat sekelompok anak yatim sedang
mengamen di jalanan, bayangkan bahwa mereka itu adalah kita. Apa kita sanggup
seperti mereka?
“Nah, yang udah kebayang jelas di benak saya saat ini ialah membangun Istana Anak Yatim dan Jalanan yang akan mengakomodasi semua kebutuhan mereka. Bukan cuma satu. Tapi puluhan. Selagi di sana masih ada anak-anak yang hidup sendirian di bawah belas kasih jalanan, maka di situlah Istana Anak Yatim dan Jalanan harus buka cabang baru. Sehingga mereka tak perlu hidup dalam bayang-bayang kekhawatiran dan ketakutan memikirkan bagaimana menyambung nyawa keesokan harinya.........Prediksi tercapainya mimpi satu ini? Ehm, sebentar. Minimal 6-8 tahun ke depan harus udah mulai dirintis. Dan selanjutnya, biarkan takdir langit yang menjawab, Insya Allah. “
Kak Chairul tak perlu khawatir,
kalau memang niat kita benar-benar bulat dan disertai dengan do’a dan usaha,
Allaaah pasti akan mengabulkannya. Jangan pernah berhenti berdo’a, karena
itulah senjatanya orang Islam. :D
In syaaa Allaaaaah, jikalau saya masih diberikan umur dan Allaah mengizinkan
Istana Anak Yatim ini berdiri, maka saya ingin ikut serta menginfaq-kan harta
saya kelak jika telah mendapatkan penghasilan ke tempat ini.
Waduh, saya jadi tmbah semangat nih mbak....Meski di satu sisi juga merasa tmbah terbebani. Gimapun juga itu kan 'utamg' mimpi yg hnya trlunasi makanala udah kesampaen...Atau jgn-jgn Mbak mau ikut kerjasama nglunasin utang itu? Hehehe...*promosi
BalasHapusAnyway, thanks banget buat stimulusnya! Doakan saya ya!