sumber : sharingdisini.com
Manusia diciptakan di dunia ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun sejatinya, manusia dituntut untuk hidup berbaur bersama manusia yang lainnya. Setiap manusia juga memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui hubungan antara manusia dengan kebudayaan yang melekat di diri kita.
A. Manusia
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Namun
siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan yang
unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang
sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan
system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam
golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak
dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari
beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab pertanyaan
tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu manusia
berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan
menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
B. Unsur-Unsur
Yang Membangun Manusia
-
Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan
menempati ruang dan waktu.
-
Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
-
Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
-
Nafsu : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.(
Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
C. Hakekat Manusia
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi
dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada
manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk
orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di
bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk
sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
C. Kepribadian Bangsa
Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di
Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa
Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain.
Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan
Timur Tengah.
Dalam
ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan
konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat
untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu.
Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang
mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan
sosial budaya.
Oleh
karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan Cina,
mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial
budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah
seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Keterangan:
Nomor 7
dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh
manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.
Nomor 5
disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa
yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3
disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang
dan pembeli.
Nomor 1
disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
D. Definisi
Kebudayaan Dari Beberapa Tokoh
Ki Hajar Dewantara: “Kebudayaan
adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat”
Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di Universitas Indonesia:“Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
R. Linton (The Cultural Background of Personality) Kebudayaan
adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur
pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
Melville J. Herskovits, Kebudayaan adalah “ Man made part of
the environment “ (bagian dari lingkungan manusia).
Dawson (Age of The Gods), Kebudayaan adalah cara hidup bersama
(culture is common way of life).
V.H. Deryvendak,
Kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka
ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
E. Unsur Kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki
4 unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan
politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang
meliputi sistem norma,organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas
pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories
of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem Religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem
yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk
yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing –
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup
dan Sistem Ekonomi
Terlahir
karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu
ingin lebih.
e. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk
hidup yang lain.
f. Bahasa
Sesuatu
yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F.
Wujud Kebudayaan
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
-
Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan
yang muncul dan hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang
serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah
buku – buku, arsip dan sebagainya.
- Kompleks aktivitas
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Wujud sebagai benda
Aktivitas
manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana
dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa
bergerak maupun tidak.
G.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan
sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap
kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula
dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang
baik.
2.Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya
berbeda-beda, diantaeanya da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk
hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup
untuk menambah karya lagi.
3.hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap
kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau,
ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap
manusia harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga
yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang
mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan
individualis.
H.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Apa itu perubahan kebudayaan?
Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu: gejala perubahan pola hidup,
kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa
faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami yang terjadi di masyarakat
dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Perubahan sosial budaya adalah
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat
yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan pola pikir
masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan
baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana
alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan.
Seperti yang telah disebutkan
di atas, perubahan jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan
kebudayaan secara intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun
perpindahan (migrasi). Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang
patut diperhitungkan. Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa
kebudayaan asalnya. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan
masyarakat asal dan terjadi pembauran kebudayaan.
Hal ini diperkuat jika
kebudayaan yang dibawa tampak lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh
masyarkat ibu kota yang melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal –
hal baru yang dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke
daerah. Hal ini ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah
tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut.
Akan tetapi, tidak semua
kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya
penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara
internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan
masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai
sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan
handphone bukan lagi barang mewah.
Contoh lain penyebab perubahan
kebudayaan secara eksternal adalah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia
dengan sangat mudah seperti perayaan Valentine, April mop, dan Halloween .
Media masa, merupakan salah satu sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan
berbaur dengan kebudayaan kita. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini
selalu merayakan Valentine sebagai hari kasih sayang, tanpa mengetahui asal
muasal dan tujuan kebudayaan tersebut. Pada umumnya mereka hanya menirukan
kebiasaan yang dilakukan masyarakat barat untuk memberikan kado, tanda kasih
sayang ke orang – orang spesial seperti yang dilakukan di film, televisi ataupu
di artikel – artikel majalah.
Hal ini sangat mengubah
kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap bulan Februari seluruh pusat
perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh pernak pernik Valentine, setiap
stasiun televisi menyiarkan berbagai film romantis, dll. Akan tetapi,
kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative untuk masyarakat Indonesia.
Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat merayakan Valentine dengan
minuman keras dan seks bebas.
Masyarakat pada umumnya memang
cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap canggih, menarik dan
menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang memudahkan setiap
orang berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar pulau, antar negara
bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan – kebudayaan
asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah pula kesadaran generasi
muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin menurun memungkinkan
hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih lanjut agar masyarakat
Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan positif yang merupakan
ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
I. KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran
sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal,
intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan
semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan
adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia
dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
Sumber:
http://rekianmaulana.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-kebudayaan_8141.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://rekianmaulana.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-kebudayaan_8141.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar