Assalaamu'alaikuum! Bagaimana puasa hari ini? Hm, biar
puasanya makin bersemangat lebih baik kita cari tahu yuk bagaimana keseharian
saudara-saudara kita yang saat ini berpuasa di Jepang! Suasana berpuasa di
negara orang rasanya akan lebih menantang karena begitu banyak godaan dan
hal-hal yang pastinya akan menghalanginya. Tetapi lihat, mereka dapat bertahan
sampai bedug Magrib dan berbuka puasa bersama di masjid-masjid terdekat bersama
orang-orang sesama Muslim lainnya. Wah, indah banget ya!
Nah, sedikit ingin berbagi kalau umat Muslim di Jepang
didominasi oleh para imigran dari negara-negara yang memang merupakan negara
dengan penduduk Muslim terbanyak seperti Asia Tenggara, India, Turki dan negara
Timur Tengah lainnya. Meskipun begitu, penduduk asli Jepang saat ini yang
menjadi mualaf jumlahnya ikut bertambah seiring dengan adanya pernikahan lintas
negara dan agama yang menjadi alasan mereka untuk pindah keyakinan.
Suasana saat berbuka puasa nih!
Seru, ya! Sumber.
Tokyo sebagai kota dengan populasi penduduk Muslim terbanyak
di Jepang memiliki cerita yang seru tentang suasana berbuka puasa setiap bulan
Ramadhan. Disana kita akan melihat perbedaan yang sangat nampak bagaimana
orang-orang yang memiliki latar belakang kebudayaan dapat berbaur disana.
Toleransi yang sesungguhnya akan sangat terasa ketika kumandang adzan memecah
langit Tokyo setiap waktu shalat dan tidak ada satu orang pun yang berdemo.
Orang Jepang sangat menghargai perbedaan dan mereka tidak akan mengusik
kehidupan umat Muslim dan bebas beribadah.
Sebuah tantangan begitu terasa ketika 1 Ramadhan jatuh pada
musim panas. Ya, saat ini Jepang mengalami musim panas dengan suhu yang kurang
lebih sama seperti kita di Indonesia. Yang menantang adalah waktunya yang lebih
lama dibanding kita. Jika kita di Indonesia hanya berpuasa selama 13 jam, kalau
di Jepang bisa sampai 16 jam! Wow! Selain itu, di Jepang tidak ada tanyangan
religi di televisi. Sangat berbeda jauh dengan kita, ya.
Berbeda pula dengan di Indonesia, kita harus bisa
menghormati orang-orang yang tidak berpuasa. Mengapa? Karena jumlah umat Muslim
yang hanya 1 berbanding 1000 orang di Jepang, otomatis yang berpuasa juga
sedikit, kan? Oleh karena itu, hal tersebut menjadikan kita harus bisa menahan
segala hawa nafsu yang terpampang nyata. Tetapi justru ini yang membuat puasa
kita lebih terasa 'afdhal' dengan segala tantangan yang kita hadapi selama di
Jepang.
Nah, yuk kita doakan terus saudara-saudara kita yang saat
ini sedang berjuang menghadapi 30 hari ke depan agar puasanya tetap lancar dan
ibadahnya khusyu'. Ayo, kamu jangan mau kalah yaa sama mereka yang sekarang
lagi di Jepang! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar