Teknologi di rumah sakit telah menerapkan sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit. Sumber. |
Kemajuan
teknologi saat ini telah membuat segala aktivitas dalam keseharian kita menjadi
lebih mudah. Mulai dari bidang rumah tangga, pembelajaran sampai kesehatan
sudah menggunakan teknologi. Di bidang kesehatan, seringkali dilakukan diagnosa
penyakit yang dilakukan sedetil mungkin. Akan membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menentukan jenis penyakit dan penyebab-penyebabnya. Nah, maka dari itu,
dibuatlah sebuah sistem yang disebut ‘sistem pakar’. Apa itu sistem pakar? Penjelasannya
ada di bawah ini, ya!
Definisi Sistem Pakar
Secara
umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah
seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas
yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten
yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai
pengetahuan yang dibutuhkan.
Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem
pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki
informasi yang handal.
• Mudah
dimodifikasi.
• Dapat
digunakan dalam berbagai jenis komputer.
•
Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Kegunaan atau
tujuan sistem pakar di buat
Tujuan dari pembuatan program aplikasi ini
adalah:
1.
Memberikan pengetahuan bagaimana menangani
suatu permasalahan yang timbul akibat dari komponen komputer yang mengalami
kegagalan dalam menjalankan fungsinya.
2.
Dapat mengimplementasikannya, setelah
mengetahui teknik-teknik untuk menangani masalah yang dihadapi.
Komponen Sistem
Pakar
Dalam sistem
pakar ada 4 komponen utama menurut Hu et al (1987) meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu
sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis
pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang
objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu
fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari
sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap
suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin
inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan
fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau
kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan
strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti
(Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact
reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan
prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu
forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik
pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang
diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari
kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal
pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat
proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk
menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara
komunikasi antara pemakai dengan komputer.
a.
Teknik
Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik
untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu
skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara
suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam
memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat
beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam
pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
o) Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu
bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas
premise dan kesimpulan.
b) Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu
bentuk hirarki atau jaringan frame.
c) Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan
dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda
(proses).
d) Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk
kesimpulan kasus (cases).
b.
Inferencing
dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi
dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat
pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward.
Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau
sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. Ada dua metode inferencing dengan rules,
yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven.
a. Backward chaining
·
Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai
dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada
sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
·
Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang
sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
b. Forward
chaining
·
Forward chaining merupakan grup dari multiple
inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya.
·
Jika klausa premis sesuai dengan situasi
(bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
·
Forward chaining adalah data-driven karena
inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.
·
Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang
lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
Selanjutnya ada bentuk
dari sistem pakar dimana terdiri dari 5 bagian, yaitu:
1)
Mandiri
yaitu berarti sistem
pakar yang secara murni berdiri sendiri,tidak digabung dengan software
lain,bisa dijalankan pada komputer
pribadi,mainframe.
2)
Terkait/Tergabung
yaitu berarti dalam sistem
pakar ini hanya merupakan bagian dari program yang lebih besar.
3)
Besar program tersebut
biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi bisa mengakses system
pakar yang ditempatkan sebagai subrutin,yang bisa dimanfaatkan setiap kali
dibutuhkan.
4)
Terhubung merupakan sistem pakar yang
berhubungan dengan software lain misalnya: spreadsheet,dbms,program grafik.
5)
Sistem Mengabdi merupakan bagian dari komputer khusus yang
diabadikan kepada fungsi tunggal.
Ø
Penerapan
sistem pakar di bidang
psikologi
Salah satu penerapannya yaitu untuk
menentukan jenis gangguan yang terjadi pada anak usia dini.anak anak merupakan
fase yang paling rentan dari orang dewasa,maka sangat perlu diperhatikan
sedikit demi sedikit fase perkembangannya tersebut.
Ø
Penerapan
sistem pakar di dalam
bidang pertanian
Penerapan ini membantu dalam memecahkan
suatu masalah kesuburan tanah dan memberikan pupuk pada tanaman
tanaman.terutama dalam menentukan takaran pupuk nya.
Ø
Penerapan
sistem pakar dalam bidang
kedokteran
Penerapan ini sangat membantu dalam
kelangsungan hidup seseorang yang mempunyai penyakit yang susah untuk
disembuhkan.dan juga mebantu dalam menghasilkan keputusan berupa Analisa suatu
penyakit pada diri seseorang.
Ø
Peneran
sistem pakar dibidang
manufaktur
Penerapan ini sangat berhubungan dengan
perancangan, perencanaan, pemilihan
material, produksi, pengontrolan kualitas. Perancangan ini sangat
untuk mesin fotocopy dan juga bisa menggunakan rancangan dengan representasi
pengetahuan tentang rancangan berdasarkan kumpulan goal,metode
perancangan,generator dan aturan aturan yang terstruktur pada bidang manufaktur.
Ø
Penerapan
sistem pakar di bidang
eksplorasi
Penerapan sistem pakar ini
diterapkan pada alat pendeteksian kandungan minyak bumi.alat ini menghasilkan
keputusan dari data data yang ada dan
mengambil keputusan ada atau tidaknya hingga berapa jumlah kandungan yang
terkandung.
Ø
Penerapan
sistem pakar pada bidang
kecerdasan
Sistem
kecerdasan pada system pakar maksudnya adalah suatu system informasi yang
berhubungan dengan penyimpanan kecerdasan manusia di dalam sebuah system
teknologi informasi sehingga memiliki kecerdasan seperti pada manusia.
Ø
Penerapan
sistem pakar pada bidang
bisnis
Penerapan ini berhubungan pada
pemasok/supplier dengan pertolongan dan pengiriman barang secara optimal pada
suatu konsumen yang ingin melakukan bisnis.di dalam sistem tersebut mempunyai
fungsi penasihat kepada pembeli yang ingin melakukan bisnis.
v
Berikut ini adalah contoh sistem pakar yang sudah ada, diantaranya:
1)
MYCIN : Diagnosa penyakit
2)
DENDRAL :
mengidentifikasi struktur molekul campuran kimia yang tidak
Dikenal.
3)
XCON&XSEL : konfigurasi sistem computer besar
4)
Prospector :
bidang biologi
Lalu, apa saja sih
keuntungannya dari sistem pakar?
1)
Menjadikan
pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.
2)
Meningkatkan
reabilitas
3)
Meningkatkan
output dan produktivitas
4)
Meningkatkan
penyelesaian masalah
5)
Memberi
respon (jawaban) yang cepat.
6)
Merupakan
panduan yang intelligence(cerdas)
7)
Intelligence
database(basis data cerdas)
8)
Dapat
bekerja dalam informasi yang kurang lengkap dan mengandung ketidakpastian
informasi.
Referensi :
https://googleweblight.com/?lite_url=https://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/10/13/sistem
-pakar/&ei=JUISy5VN&lc=id-ID&s=1&m=670&host=www.google.co.id&ts=1479436034&sig=AF9NedmDNbl8T2EXbpf_p8tgekh6h$RgmQ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar