sumber: www.thehealtyhomeeconomist.com
Bagi sebagian besar orang khususnya wanita, lemak
di tubuh adalah mitos. Dikit-dikit penampilan, dikit-dikit penampilan. Ya,
banyak alasan yang melatar belakangi motivasi seseorang untuk mengurangi berat
badan. Ada orang yang ingin ‘kurus’ supaya dilirik coretcowokcoret, yah mas,
mbak, tanpa harus diet pun juga orang juga udah bisa lihat kok, justru orang
gemuk lebih terlihat dibanding yang kurus, toh?
/ditabok
Ada lagi nih alasan lainnya, misalnya ingin
mengurangi berat badan karena minder, faktor lingkungan dan keluarga, wuaaah
buanyaaak banget deh. Tapi berbeda dengan keinginan saya, kenapa? Hayo kenapa
coba? Ada yang bisa tebak kenapa? Kalau bisa nebak nanti dikasih smartphone S5 deh~ :D
Ah, oke, alasan saya ingin mengurangi berat badan
adalah supaya tidak berat. Benar gak? Orang kalau bawa tas terlalu berat
rasanya gimana? Ngos-ngosan, kan?
Cepat lelah? Apalagi kalau sambil jalan berkilo-kilo meter, eh jangan deh, lima
meter jalan aja deh, pasti udah ngap-ngapan. Otomatis bagaimana supaya bebannya
tidak seberat tadi? Nah, itu yang menjadi target saya mulai saat ini sampai
seterusnya.
Ngomong-ngomong soal bobot, sejak lahir bobot saya
lebih besar dibandingkan kakak saya. Bahkan saya saja bingung, sekarang kakak
saya sedang hamil, kenapa badan saya yang semakin makmur? -_- terakhir saya
menimbang berat badan saya adalah 69 kg dengan tinggi 167 cm, gatau sekarang
berapa :”D
Hmm, begini, banyak orang yang awalnya ingin diet
tapi akhirnya gagal karena sakit. Itu karena tadi, ingin waktu singkat demi
penampilan. Segala sesuatu pasti butuh proses, dong? Apalagi dengan bobot awal
misalnya antara 80-100 kg lalu ingin menurunkan berat sampai ke 50 kg, masa iya
sih dalam kurun waktu satu minggu
bisa mengurangi separuh lemak?
Nah, karena saya juga ingin ‘lebih kurus’ tapi
sehat, saya mulai mencoba untuk melakukan olahraga rutin, tiga kali olahraga
dalam satu minggu dengan mengikuti kegiatan UKM Karate di kampus. Saya berusaha
untuk tidak pernah ingin absen setiap kegiatan ini dilaksanakan. Mengapa? Ya
karena dengan wadah ini saya ingin tekun berolahraga dengan jangka waktu yang
tidak setiap hari namun tetap membuat badan bugar. Apalagi mahasiswa yang
berangkat pagi, banyak tugas, belum lagi kegiatan-kegiatan lainnya, mana sempat
olahraga sendiri di rumah coba? Boro-boro olahraga, mandi aja magernyaaaaaaa setengah mampus, iya gak? :D
Jujur, masa remaja saya kemarin-kemarin hampir
jarang sekali olahraga. Pernah sesekali olahraga, sesekali dalam jangka waktu
sekian tahun sekali :D Akibatnya sering sakit karena imun tubuh tidak pernah
dilatih. Nah, mulai kuliah saat ini, saya ingin mengubah sedikit demi sedikit
pola hidup saya, terutama pola makan dan olahraga.
Nah, ngomong-ngomong soal pola makan, ini nih,
ini. Kalau bahas tentang makanan pasti godaannya gak akan pernah kelar-kelar,
termasuk saya pribadi :v
Bisa dibilang saya gampang sekali lapar dan jarang
puasa karena banyak kegiatan. Astagfirullaaah.
Ya, teman-teman jangan ikutin yang gak bener yah :( Meskipun jarang puasa, tetapi
saya juga tetap berusaha untuk mengerem sedikit demi sedikit hawa nafsu untuk
makan di luar, salah satunya adalah membayangkan selalu isi dompet. Ternyata
ini efektif, lho! Selalu mengingat sisa lembaran di dompet lalu berinisiatif
untuk membawa bekal dengan mengurangi takaran nasi dan lauk, PLUS
lebih banyak minum air mineral ketimbang makan. Beberapa dokter dan pakar gizi
menyebutkan, banyak minum air mineral dapat membuat kita selalu kenyang namun
tidak menimbulkan kegemukan. Cara ini juga bagus untuk orang-orang yang sedang
diet, lho! Tapi ingat! Jangan memaksakan diri meminum air satu liter sekaligus!
Maksudnya ‘banyak’ disini tuh rutin
minum air putih dengan jangka waktu beberapa menit sekali per gelas, kurang
lebih sampai delapan gelas per hari. Jangan takut nantinya bolak-balik kamar
mandi terus! Justru ini bagus bagi pencernaan. Sering buang air berarti kita
telah membuang banyak toksin dalam tubuh kita. Selain itu juga dapat mengurangi
beban kerja usus dan ginjal. Sehat, toh?
Insyaa Allaaah, saya akan melakukan hal ini selama kuliah sampai
mendapatkan berat badan ideal antara 60-64 kg. Bahkan meskipun berat badan
menurun, semangat untuk hidup sehat tidak akan dihentikan. Saya juga ingin
sekali mengajak teman-teman dan kelak anak dan suami saya untuk mengikuti
metode ini. Intinya adalah, mau sehat tidak perlu mahal, tapi kalau sampai
sakit, sembuhnya mahal :)
Aku juga sih... tapi let it flow aja, nggak dibikin pusing harus diet ekstra, asal sehat dan senang itu cukup. Toh, belum mikirin banget soal penampilan yang ntarnya bakal dilirik uhukcowokuhuk
BalasHapusBaca #1Day1Dream Syifa