sumber : ceritamu.com
Kalau kita
lilhat betapa hebatnya guru kita dalam mengajar, presiden yang jago berpidato,
motivator yang berjasa untuk membangkitkan gairah hidup banyak orang dan
sebagainya, saya iri. Mengapa mereka dapat terlihat ‘memukau’ dengan kemampuan
berbicara mereka yang sungguh tegas namun bermakna? Mereka dapat berucap dengan
rentetan kata yang sangat rapi, selalu runtut dan mudah dipahami.
Jadi orang pede itu kan sulit? Apalagi macam saya
begini yang sering demam panggung sampai flu /? saking karena grogi tampil. Ada
bisikan, entah darimana, memancing saya untuk ‘Ah, mendingan duduk manis aja di belakang, nanti kalau salah ngomong
gimana?’ < mungkin ini sebagian kecil dari bisikan-bisikan syaitan yang terkutuk di belakang sana yang
iri melihat umat manusia yang ingin maju. Yang namanya setan itu harus dilawan!
Mau diajak sesat? Kalau gak mau sesat
ya sering-sering nanya, dong? Kalau malu bertanya nanti malah jalan-jalan lagi
-_-
Skip aja.
Nah, insyaa
Allaaah, target saya selama kuliah ini, saya ingin sekali bisa menjadi
seorang ‘Penutur Cerita’, entah itu hanya berpidato-kah, atau hanya mendongeng
ria lewat karya tulis, atau mungkin dengan cara ini saya bisa memotivasi orang
lain? Ya, siapa tahu dapat bonus seperti itu, toh? Pahala ngalir teruuuuusss,
rasa puas juga dapat, bahkan kalau lebih hoki lagi, pundi-pundi uang dan
berlembar-lembar sertifikat bakalan numpuk
di lemari :D
Lalu, supaya
targetnya tecapai, saya harus ngapain
aja?
Target saya yang
pertama adalah meningkatkan kepercayaan diri. Ini penting. Ya, kalau tidak
penting ngapain saya tulis, iya gak? Iya lah, iya dong. Nah, pentingnya
kenapa? Karena pembentukan mental ‘tidak takut salah’ itu sulit, yaa seperti
yang tadi saya bilang, berani melawan
setan! Terutama setan malas. Saya yakin 99% manusia di dunia pasti melihara
setan jenis ini. Udah ngaku aja.
Lalu yang kedua
adalah menambah pengetahuan. Kita kan harus tahu, ‘Kira-kira saya mau menyampaikan apa nih ke orang-orang disana? Yang
jelas bermanfaat dong?’ Ya, ada orang bilang kalau ‘Bicara itu ada ilmunya’, berarti apa? Yaa jangan sampai kita
dikatain ‘Tong kosong nyaring bunyinya’ dong,
sudah ada contohnya kan? Salah satunya Vicky Praset—ah sudahlah tidak perlu
dibahas lagi :D
Dan target
terakhir adalah belajar mengolah kata. Ini sulit bangetttt lho buat saya, serius deh. Terkadang apa yang kita
ucapkan sudah sedemikian di modifikasi tetapi ada saja orang yang masih gagal
paham. Karena itu, untuk memperkaya kosakata, banyak buku-buku dan gaya bicara
orang-orang yang sudah ahli yang menjadi panutan saya. Disini, saya ingin bisa
berbicara dengan dua kondisi, tergantung keadaannya juga sih. Kalau ingin
‘bercerita’ dengan bahasa yang baku, referensi buku saya adalah buku-buku motivasi,
tetapi kalau ingin ‘bercerita’ dengan gaya bahasa yang ringan, sedikit
berimajinasi, yaa referensi saya kalau gak
novel ya cerpen, atau sesekali saya suka menyaksikan acara Stand Up Comedy. Jangan salah, menciptakan humor itu jauh lebih
sulit, lho! Coba kalau selera humor kita agak rendah, jarang bicara, apalagi
jarang ketawa, bagaimana mau membuat orang lain tertawa? Orang sendirinya
jarang ketawa :D
Oke, dari
target-target yang sudah saya sebutkan diatas, Alhamdulillaaah, sudah mulai
saya latih sedikit demi sedikit, salah satunya adalah menjadi pembicara seminar
yang belum lama ini saya hadiri. Insyaa Allaaah, kegiatan tersebut mudah-mudahan
menjadi awal untuk menjadi lebih baik lagi dan target-target tersebut dapat
saya capai sesuai dengan waktu yang sudah saya tandai. Aaaaamiiinn! ^^
Ada banyak hal sebenarnya tips-tips semacam itu untuk tampil pede di depan umum, tapi kalau nggak dijalanin ya nggak ada hasilnya kan ya. Aku sih pengin belajar public speaking lebih banyak lagi, ya salah satunya lewat presentasi-presentasi di kelas gitu :D
BalasHapusBaca #1Day1Dream Syifa
Semangat kak! Apapun mimpi besarmu, awali dengan hal-hal yang kecil :D
HapusKalau ada seminar-seminar dateng aja kak, siapa tahu kamu punya kesempatan untuk bertanya, itu juga bisa jadi latihan buat ngilangin grogi lho! :D